Rabu, 04 Mei 2016

Cara Membuat Api & Perapian

Jangan pernah bermain api jika tidak bisa menjaganya....

Foto Noer Hoeda
Api adalah sumber panas yang sangat dibutuhkan oleh manusia untuk penunjang keberlangsungan hidup sehari-hari, membuat api itu mudah namun beda dengan membuat perapian yang membutuhkan pengetahuan, keterampilan dan kesabaran. Keterampilan membuat perapian menjadi faktor penting  bagi seorang penggiat alam bebas, sebab keterampilan ini dibutukan untuk beberapa keperluan diantaranya :

  • Sumber panas  
  • Sebagai penerangan
  • Memasak minuman & makanan
  • Membuat tanda & kode
  • Menghangatkan badan & mengeringkan pakaian.
  • Mengusir binatang (dalam kondisi dan lokasi tertentu.
Walaupun sifatnya sebagai alternatif namun bagi beberapa orang api menjadi sumber utama yang harus ada dalam setiap aktifitasnya .

Nah, sebelum kita melangkah ke tahapan cara membuat perapian terlebih dahulu kita harus tahu konsep segitiga perapian, apa itu konsep segitigam perapian? Tiga sisi segitiga bahan bakar, pembakar dan udara . Jika kita  menghilangkan salah satunya maka perapiani akan padam dan menimbulkan asap.

1. Bahan bakar, bagi para penggiat tentu sudah tidak asing lagi dalam memilih bahan bakar/kayu bakar yang baik untuk membuat perapian, namun tidak ada salahnya saya akan coba merinci untuk mengingatkan dan menjadi acuan bagi yang belum tahu.
Cara memilih kayu bakar
  • Pilihlah kayu yang kering, meski luarnya basah tapi dalamnya bisa jadi kering, sehingga jika kita tidak menemukan kayu yang benar-benar kering luar dalam maka cobalah kupas bagian luarnya sehingga anda mendapatkan bagian yang kering.
  • Kayu yang kering biasanya berwarna tampak kecokelatan.
  • Pilihlah pohon berkayu yang memiliki ukuran daun kecil, semakin daunnya kecil maka semakin kecil kandungan airnya, begitu sebaliknya semakin daunnya lebar maka semakin banyak kandungan airnya
  • Carilah pohon kayu yang tidak memiliki rongga dibagian dalamnya, biasanya pohon yang memiliki rongga akan memiliki struktur lembek menyerupai busa.
  • Semakin keras kayu semakin bagus untuk menghasilkan bara.
  • Kumpulkan kayu mulai dari ukuran terkecil sampai yang terbesar sesuai kebutuhan.
  • Kumpulkan starter baik berupa ranting-ranting, serutan kayu, batang pelepah daun pisang, batang daun paku atau lumut kering.
2. Pembakar, tentu setiap ke alam bebas kita selalu membawa korek api kayu ataupun gaz namun jika kita kehilangan kedua alat tersebut maka ada beberapa cara yang bisa kita lakukan diantaranya :
  • Memanfaatkan cahaya matahari, pada beberapa kompas orienteering terdapat kaca pembesar kaca ini bisa kita gunakan untuk memantulkan cahaya matahari ke bahan-bahan yang mudah terbakar. Jika tidak memiliki kaca pembesar maka kita bisa mengganti dengan yang lainnya, kita bisa menggunakan air yang dimasukan ke plastik bening atau menggunakan plastik berwarna perak seperti bungkus makanan ringan.
Prinsip kerjanya adalah memantulkan cahaya matahari ke bahan yang mudah terbakar secara fokus.
  • Memanfaatkan gesekan, cara ini adalah cara yang paling primitif yang diketahui sebagai cara pertama manusia mendapatkan sumber api dengan bantuan alat. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan diantaranya :
               - Hand drill (kayu dengan kayu)
               - Bow drill (Kayu dengan kayu)
               - Gesekan bambu dengan bambu
               - Rotan dengan kayu
               - Tumbukan batu dengan batu atau batu dengan besi ( jenis batu tertentu)
Prinsip kerjanya adalah gesekan 2 benda yang akan menghasilkan panas atau percikan sehingga mampu membakar benda disekitarnya. Pada prakteknya kita dituntut fokus, kontinyu dan sabar agar bisa menghasilkan setitik sumber api.


  • Menggunakan magnesium Fire Steel, jika kita sudah merasakan betapa sulitnya dalam menghasilkan sumber api dengan cara diatas maka kita akan menyisihkan sebagian uang untuk membeli magnesium fire starter yang akan selalu masuk dalam cek list survival kit dalam setiap aktifitas alam bebas. Prinsip kerjanya sederhana, setelah kita menyiapkan bahan yang mudah terbakar kita cukup menggesek magnesium dengan benda tajam berbahan besi untuk menghasilka percikan.
  • Menggunakan tekanan diantaranya dikenal dengan istilah Fire Piston, jujur secara pribadi saya belum pernah mencoba jadi saya tidak akan menjelaskannya lebih mendalam.

3. Udara, seperti halnya manusia yang butuh udara maka api pun membutuhkan udara agar bisa menyala, yang dimaksud udara disini adalah angin dan alirannya. Jika tidak ada angin maka kita bisa membuat sirkulasi udara dengan mengipas atau meniup sumber api agar tetap menyala.

Cara membuat perapian

  • Kumpulkan bahan-bahan mulai dari ukuran terkecil yang mudah terbakar sampai terbesar sesuai kebutuhan.
  • Perhatikan arah angin untuk membantu sirkulasi dan memompa api agar cepat membakar.
  • Susun bahan sesuai ukuran dan kondisi sumber api yang dimiliki.

Prinsipnya selama ada sirkulasi udara yang memompa api maka api akan menyala kecuali sirkulasinya tertahan karena salah dalam penyusunan, oleh karena itu penyusan kayu dan arah angin menjadi faktor penentu dalam membuat perapian,  jika aliran udara tidak ada maka asap akan cenderung mengepul ke atas, beberpa orang mengistilahkannya dengan asap tegak, jika kita mengalami kondisi ini maka kita harus membuat sirkulasi dengan cara mengipas atau meniup.

Selamat mencoba dan tonton film pembuatan api di https://www.youtube.com/watch?v=0Rm2EYEk7Vk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar