Bagaimanan seorang yang hidup
ditengah perkotaaan bisa hidup nyaman di alam bebas yang penuh keterbatasan?
Bagi seseorang yang biasa hidup
ditengah perkotaan yang hampir semua kebutuhan bisa diadakan dan diminta dengan
mudah akan merasa kesulitan jika dia masuk ke alam bebas yang penuh dengan
keterbatasan, jika di perkotaan seseorang kebingungan untuk mencari arah dan
alamat yang dituju maka bisa dimudahkan dengan berbagai aplikasi smartphone dan
gps yang akan membantu mengarahkan dan menuntun ke lokasi tujuan, bagaimana
jika keduanya habis baterai?
Kecanggihan teknologi dewasa ini
tidak sepenuhnya bisa diandalkan untuk menunjang kehidupan dialam bebas
sehingga butuh pengetahuan dan keterampilan khusus yang harus dikuasai oleh
penggiat, agar dia bisa berkegiatan dengan aman & nyaman sehingga bisa
kembali ke rumah dengan selamat. Ada beberapa pengetahuan yang harus
dimiliki oleh penggiat alam bebas diantaranya:
Perencanaan perjalanan, didalam
merancang sebuah kegiatan alam bebas dikenal tiga faktor yang saling berkaitan
dalam menyusun kegiatan, dimana jika salah satunya hilang maka kegiatan bisa
dianggap gagal.
Faktor Alam, alam adalah media tempat berkegiatan yang harus benar
– benar dikenal dan dikuasai mulai dari musim, vegetasi, binatang, bentang
alam, ketinggian hingga ke adat istiadat/budaya lokal yang ada, dengan dasar
– dasar diatas kita bisa menyusun rencana perjalanan yang sesuai agar bisa
bersinergi dengan alam bukan sebaliknya yang mungkin bisa mencelakakan.
Dokumentasi Pribadi |
Faktor Penyelenggara, penyelenggara kegiatan harus orang – orang yang memiliki pengalaman, pengetahuan dan keterampilan yang mumpuni, baik dalam masalah teknis seperti keterampilan alam bebas ataupun bukan teknis seperti mengurus perijinan. Jika kita tidak sanggup menjadi penyelenggara maka kita bisa memilih provider setempat yang dapat dipercaya untuk membantu kita dalam membuat sebuah kegiatan dialam bebas.
Penyusunan kerangka kegiatan bisa
dibagi kedalam dua bentuk.
- Bentuk yang pertama berdasarkan tempat dimana penyelenggara dan peserta harus membekali diri pengetahuan dan keterampilan untuk bisa berkegiatan ditempat yang dituju, seperti jika seseorang ingin mendaki Puncak Carsyensz Pyramid melalui jalur perkampungan maka penyelenggra harus membedah tingkat kesulitan yang diterjemahkan menjadi keterampilan yang harus dimiliki oleh setiap peserta pendakian, misalnya: memiliki kebugaran fisik, mampu berjalan dihutan selama 14 hari, mampu membawa beban 10 kg, memiliki dasar – dasar panjat tebing serta kemampuan berkomunikasi dengan masyarakat lokal.
- Bentuk yang kedua berdasarkan peserta dimana penyelenggara mencari lokasi yang sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh peserta, seperti membawa sekelompok orang yang baru belajar mendaki gunung maka penyelenggara harus cerdas dalam memilih gunung yang tidak terlalu tinggi, memiliki akses yang mudah dan mempunyai fasilitas yang cukup, seperti mendaki ke Pondok Saladah, Gunung Papandayan………..(bersambung)
Keren kang... :D
BalasHapusKlu ada kesalahan atau kekurangan, mohon koreksi & masukannya :)
BalasHapusSedap :)
BalasHapusSedap :)
BalasHapusmasih harus banyak belajar dari Bang Dede
BalasHapus:)
Nah, better. udah diganti background nya :))
Hapusbolehlah mampir2 ke www.sukmadede.com hahaha
Ini baru artikel yang berpengetahuan! Sangat informatif terutama bagi para pendaki yang ingin benar-benar melakukan pendakian secara profesional. Keep up the good work!
BalasHapus