Senin, 25 Juli 2016

Carstensz Pyramid_Menuju Timika (27/06/2016)




    Pagi jam 10.00 saya dijemput dari rumah menggunakan mobil menuju Bandara Soekarno Hatta. Ya, kali ini saya akan kembali berangkat menuju Timika untuk mempersiapkan pendakian ke Carstensz dengan membawa tamu dari Republik Ceko. Dari Bandung saya berangkat bersama Nurhuda.



Di perjalanan saya menyempatkan membeli plastik packing dengan bahan yang sama dengan plastik obat/zipper. Plastik ini akan saya butuhkan untuk packing barang-barang yang nantinya dimasukkan ke dalam bulsak. Dalam pendakian ini saya hanya membawa barang dibawah 10 kg, sisanya diserahkan dan diangkut oleh porter.
Dari rumah, saya menuju kosan Nurhuda di Cisitu, tepatnya di rooftop Alpina. Lalu lintas terbilang lancar karena sudah bukan waktu orang berangkat kerja dan sekolah, namun cuaca waktu itu terasa dingin karena memang suasana masih puasa. Saya pun masih berpuasa karena masih melihat situasi apakah saya lanjut puasa atau berbuka karena akan melakukan perjalanan.
Setelah packing barang Nurhuda ke mobil, kami mampir ke Abalaba di Cigadung untuk membawa bulsak yang akan kami gunakan untuk packing barang selama pendakian. Disana kami bertemu dengan Kang Boim dkk. Setelah berbincang-bincang kami pun segera melanjutkan perjalanan menuju Jakarta.
Di tengah perjalanan ternyata Nurhuda dan Pak Dadan sang sopir tidak berpuasa karena sudah meniatkan akan melakukan perjalanan, tinggal saya sendiri yang berpuasa. Akhirnya saya juga memutuskan untuk berbuka di Purwakarta karena alasan perjalanan yang secara agama menurut beberapa pendapat dibolehkan berbuka sebagai udzur.
Menu buka puasa siang hari saya adalah makanan khas Sadang, Purwakarta, apalagi kalau bukan soto sadang yang kental akan kari dan santannya. Rest area yang menjadi tempat istirahatnya para musafir, tidak heran dan menjadi tempat yang wajar jika disana banyak yang tidak berpuasa.
Setelah makan siang kami melanjutkan perjalanan menuju rumahnya Pak Haji di Ciganjur. Kami terjebak macet di sekitar TB Simatupang dan sempat salah arah. Setelah memasuki daerah Ciganjur, kami pun terjebak macet kembali karena waktu telah mendekati maghrib yang mana jam ini menjadi jam krusial alias jam panik karena orang-orang banyak yang bergegas untuk menyiapkan dan berbuka di rumah bersama keluarga.
Kami tiba di rumah Pak Haji beberapa saat sebelum maghrib. Karena kami tidak ada yang puasa, kami pun langsung disuguhi kolak pisang dan aneka jajanan yang sengaja disiapkan Bu Dian untuk bekal kami di pesawat. Setelah berbincang-bincang sebentar sampai adzan maghrib kami langsung berangkat menuju bandara. Sengaja kami berangkat beberapa saat setelah adzan, sebab jam terebut jalanan akan kosong karena kebanyakan orang tengah berbuka di mesjid ataupun di rumah.
Setibanya di bandara, kami langsung chek in dan menyempatkan diri untuk makan malam. Kami memilih makan sop konro yang mungkin tinggi akan lemaknya, ya anggap saja sedang menimbun lemak untuk kami bawa dan dibakar selama pendakian ke Carstensz.
Setelah waktu dirasa cukup untuk makan dan waktu boarding tiba, maka kami segera menuju ke gate untuk menaiki pesawat. Namun saat pemeriksaan Pak haji tertahan dalam waktu yang cukup lama, saya dan Huda pun sempat berbincang mengenai ini. Jika memang ada masalah maka kami akan meninggalkan Pak Haji dan menunggunya di Timika, sebab pesawat tidak lama lagi akan terbang dan barang-barang kami sudah masuk bagasi. Tak berapa lama kemudian Pak Haji datang, ternyata dia lupa membawa pisau dapur yang terselip di bulsaknya, namun ketika dicari pisau tersebut tidak ketemu sehingga harus kembali di xray. Pak Haji sempat menunjukan victorinox yang dia bawa namun petugas menyatakan bukan yang itu dan akhirnya victorinox menjadi sumber masalah baru. Petugas minta agar barang itu disimpan namun Pak haji tidak mau dan kembali ke bagian bagasi untuk menitipkan barang tersebut ke pilot.

Penerbangan kami dari Jakarta menuju Timika terbilang lancar. Kami pun beruntung sebab saat transit di Makassar kami tidak berganti pesawat yang menjadikan kami tidak usah keluar masuk bnadara. Kami tiba sekitar jam 7 pagi di Timika. Disana sudah ada tim dari Adventure Carstensz yang menjemput kami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar